.

Selasa, 02 Mei 2017

Mengenal tentang Metode Revolusioner untuk Pemulihan dari Stres dan Trauma



Hari ini aku mendapatkan kesempatan untuk mengikuti seminal yang diadakan di IBIS hotel yaitu mengenai TRE. Buatku TRE sendiri masih terdengar asing, karena memang baru pertama kali ini aku mendengarnya. Tepat pukul sembilan pagi, seminar ini pun dimulai. Diikuti  peserta yang berjumlah kurang lebih lima puluh orang. Membuka seminar ini adalah Mas Putra selaku moderator. Mas Putra pun memberikan prolog mengenai pembicara yang akan membawakan materi seminar ini, selain memberikan prolog terdapat pula Ice Breaking diawal seminar, hal ini bertujuan untuk mencairkan suasana agar peserta yang mengikuti seminar ini lebih semangat, relaxs dan santai.
Selama sepuluh menit mendapatkan prolog dan Ice breaking yang cukup menguras keringat, tibalah saatnya materi dimulai. Masuk ke ruang seminar pembicara yang akan menyampaikan tentang materi TRE. Beliau adalah Bapak Aurelius Suryaatmaja, yang merupakan salah seorang Certified TRE Provider dari TRE Indonesia. sekaligus seorang Hypnotherapist dan juga Certified Master Handwriting Analysis (Grapholog) yang telah banyak membantu menganalisa trauma.
Dan mulailah Bapak Aurelius memperkenalkan tentang metode pemulihan stres dan trauma yang dikenal dengan TRE.

Apa itu TRE
TRE  sendiri kepanjangan dari Tension & Trauma Releasing Exercises adalah sebuah teknik terapi berbasis self healing yang menggunakan gerakan untuk melepaskan stress atau ketegangan pada tubuh. Stress dan ketegangan tubuh ini biasanya timbul dan berakumulasi dari kondisi hidup sehari-hari yang tidak disadari, yang penuh tekanan, menghadapi situasi sulit, stress yang berkepanjangan. Kondisi semacam inilah yang menyebabkan trauma.
Definisi trauma sendiri adalah suatu peristiwa yang terjadi secara berulang-ulang baik secara fisik maupun emosional yang tersimpan dimemori. Dampak yang biasa muncul ketika kita menyimpan trauma berkepanjangan tentunya adalah endapan emosi yang bagaikan bom waktu suatu saat akan meledak. Contoh peristiwanya banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Peristiwa penolakan, sakit hati, kecemasan, kebingungan, ataupun kebiasaan-kebiaaan yang dibawa orang tua kita pada masa lalu disadari atau tidak dapat menyebabkan trauma yang mendalam. Endapan emosi yang meluap tersebut diekspresikan atau dilampiaskan secara langsung, terlihat ketika seseorang memberikan respon berupa penolakan, emosi yang meledak-ledak yang dikeluarkan melalui kekerasan fisik dan kata-kata kotor.
Sedangkan untuk yang tidak bisa melepaskan emosi secara langsung biasanya akan memendam memendam dan terus memendamnya dalam hati, sehingga seseorang akan membuat benteng untuk dirinya sendiri.
Contohnya, seseorang yang sering mengalami penolakan, putus cinta, ejekan, stres, tekanan, lama kelamaan peristiwa-peristiwa menyakitkan yang sering diterimanya akan membuatnya kebal terhadap peristiwa menyakitkan tersebut. Benteng diri yang membatasi membuatnya kebal akan cinta kasih, pujian, yang diberikan oleh orang orang sekitar yang mengasihi kita. Salah satu cirinya biasanya belum apa-apa sudah menjugde terlebih dahulu.
Trauma yang berkepanjangan selain menyebabkan penyakit psikosomatis juga mengakibatkan otot-otot pada tubuh kita akan tegang, stres, lelah. Sehingga bermacam-macam keluhan seperti migrain, pusing, insomia, sering sekali dialami oleh banyak orang, yang ditengarai awal munculnya beberapa penyakit dalam tubuh.

Cara Kerja TRE

http://bit.ly/2p1r4An
Dr. David Berceli adalah orang yang pertama kali memperkenalkan metode TRE ini di dunia.
Beliau adalah seorang pakar internasional dalam bidang intervensi trauma, yang telah mengajarkan TRE kepada ribuan orang termasuk Tentara, para korban bencana alam, kekerasan, penyiksaan, dan juga bagi mereka yang mengalami stres dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui TRE seseorang dapat melepaskan beban diri, beban emosional, serta menghilangkan emosi negatif tanpa perlu menceritakan terhadap orang lain.
Melalui gerakan-gerakan peregangan, badan atau otot menjadi lepas sehingga memicu otot bergetar secara otomatis dan alami. Dalam TRE proses seperti ini dikenal dengan istilah shaking.
Getaran atau shaking yang dikontrol sendiri oleh tubuh disebut neurogenic muscle tremors (getaran otot yang dipicu dan dikontrol oleh system syaraf).
Setelah teknik ini dipelajari dan dikuasai dalam beberapa sesi latihan, proses latihan pemanasan ini bisa dipercepat bahkan digantikan dengan aktifitas tubuh sehari-hari seperti berjalan atau yoga, sehingga teknik ini menjadi metode yang cepat dan efektif untuk relaksasi sehari-hari. Nantinya, getaran tubuh/otot (shaking) akan timbul sendiri pada saat posisi tubuh kita dalam posisi istirahat. Ini akan mengurangi bahkan menghilangkan akumulasi ketegangan/stress yang terjadi sepanjang hari tersebut.
TRE telah dipergunakan oleh ribuan orang di seluruh dunia sebagai cara yang efektif untuk melepaskan stress akibat trauma yang kronis, ketegangan fisik dan trauma emosional.
Mengelola Emosi
Secara garis besar diakhir seminar Bapak Aurelius, mengajak kita semua untuk dapat mengelola emosi. Belajar mengikhlaskan, merelakan dan melepaskan sehingga kita akan lebih dapat memaknai bahwa hidup tidak hanya sekedar hidup.
Sadari, amati dan rasakan bahwa segala sesuatu yang menyakitkan merupakan ujian dan sebuah proses yang wajar.
Diakhir seminar setelah memberikan materi dan penjelasan mengenai metode TRE, Bapak Aurelius juga memberikan contoh gerakan sheking yang biasa dilakukan. Sayang sekali pada saat itu tidak diijinkan untuk mengambil video atau gambar.

2 komentar:

  1. Terima kasih sudah menghadiri Seminar TRE dan memberikan pandangan tentang TRE khususnya yang kami selenggarakan. Semoga suatu saat berkesempatan untuk bergabung dalam One Day Workshop kami dan merasakan kebaikan serta manfaat TRE sepenuhnya.
    Salam _/|\_

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bapak Aurelius,semoga suatu saat diberikan rejeki dan kesempatan. Semoga sukses selalu buat Bapak Aurelius :)

      Hapus