.

Kamis, 18 Mei 2017

Selamat Hari Buku Nasional



Banyak yang tidak tahu jika tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Hal ini bertepatan dengan didirikannya Perpustakaan Nasional Indonesia di Jakarta, 17 Mei 1980. 
Pemaknaan perayaan hari buku sendiri seharusnya tidak hanya sebatas pada simbolis ataupun euforia semata, sebab yang kita tahu buku adalah salah satu sarana untuk mengenal dunia.
Ada sebuah peribahasa yang mengatakan, jika kamu ingin mengenal dunia maka membacalah. Nampaknya peribahasa itu benar adanya, buku adalah jendela dunia. Dimana segala informasi dapat kita peroleh hanya dengan membaca buku. Di Indonesia sendiri kehadiran toko buku besar yang semakin banyak dijumpai mendandakan begitu banyaknya kebutuhan mendasar seseorang akan buku dalam kehidupan. Saat inipun sudah banyak dijumpai beragam judul buku dengan tema yang sudah terkelompok, seperti buku- buku sains, education, motivasi, komik, novel, dan masih banyak lagi. Bahkan setiap harinya muncul penulis-penulis muda berbakat yang menetaskan sebuah buku guna berkontribusi menularkan sebuah virus kebaikan.
Dewasa ini perayaan hari buku yang seharusnya sarat makna, menjadi tidak lebih hanya sebuah perayaan tanpa pemaknaan. Meskipun memiliki peran sebagai sarana untuk mencerdaskan serta mengenal dunia, kesadaran tentang pentingnya sebuah buku dalam masyarakat masih kurang.
Kemajuan internet yang ditengarai pemicu munculnya berbagai sarana dan fasilitas yang semakin canggih mampu menggeser peran buku itu sendiri. Kehadiran game, TV, internet memberikan akses kemudahan bagi setiap orang untuk memperoleh hiburan secara instan. Perilaku seperti inilah yang menyebabkan lunturnya kebiasaan membaca dalam masyarakat.
Anak-anak sekarang lebih memilih memainkan game dibanding membaca sebuah buku dongeng ataupun cerita anak-anak. Remaja pun lebih memilih menyaksikan drama korea, sinetron, atau berselancar dengan media sosialnya dibandingkan harus membaca sebuah buku.
Kehadiran platform yang menyajikan buku digital pun semakin banyak diminati. Ditambah kebiasaan masyarakat yang lebih menyukai sesuatu yang dapat diperoleh secara gratis atau download, dibandingkan jika harus membeli buku yang harganya relaif mahal.
Menilik fenomena yang terjadi saat ini, sebagai bentuk pemaknaan tehadap Hari Buku Nasional haruslah diwujudkan dalam aksi nyata dalah kehidupan sehari-hari. Mulailah langkah kecil yang diawali dari keluarga dan masyarakat sekitar.
Menumbuhkan minat membaca yang kemudian mengakar menjadi budaya membaca, hal ini diharapkan agar dapat mendongkrak penjualan buku agar kehadiran buku sendiri tidak lantas tergusur oleh sebuah kecanggihan teknologi yang semakin berkembang.
Jadilah seorang pembaca, dan bertemanlah dengan buku. Karena pikiran yang luas akan menjadikan hidup luas dan tidak terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar