.

Rabu, 22 Februari 2017

Aku juga Pernah Ditolak



Dalam kehidupan manusia pasti pernah mengalami suatu keadaan tidak diterima dalam kondisi tertentu atau mengalami sebuah penolakan. Entah Penolakan dalam lingkungan sekitar, ditolak dalam pergaulan, ditolak saat melamar pekerjaan atau mungkn mengalami penolakan cinta. Setiap penolakan menyisakan kepahitan, tak sedikit pula yang meninggalkan luka setelahnya. Rasanya aku pernah berada dalam fase tersebut, fase dimana aku mengalami sebuah penolakan. Ada banyak cara penolakan itu terjadi. Ada yang secara jelas diungkapkan tapi adapula penolakan yang tersirat. Meskipun tidak diungkapkan semua gamblang, penolakan dapat dirasakan dari setiap tutur kata, tingkah laku yang serta merta menunjukkan sikap menjauh, acuh tak acuh dan berusaha untuk tidak peduli. Biasanya penolakan yang kedua ini yang lebih menyakitkan. Selain tidak adanya kepastian, tentunya akan selalu meninggalkan pertanyaan.
Masih tentang penolakan, aku pernah mengalami sebuah penolakan yang menyisakan secuil kekecewaan. Beberapa waktu lalu aku pernah ditolak ketika melamar pekerjaan disebuah Rumah Sakit ternama di Kota Semarang, sebelumnya aku juga pernah di tolak ketika melamar disebuah perusaan provider ternama di Semarang, jauh sebelum ini aku pernah juga di tolak ketika melamar di sebuah Bank swasta di Kota Gudeg.
Semuanya menyisakan kekecewan, kepahitan sekaligus penuh tanda tanya dalam hatiku, mengapa hal ini bisa terjadi. Lantas apa yang harus kulakukan ketika mengalami penolakan?
Life must go on, semua tidak terhenti sampai pada titik tersebut. Aku masih terus mencari yang baik hingga kudapati satu diantara yang terbaik. Memang tidak semudah teori, butuh kekuatan ekstra, butuh keberanian untuk bangkit dan kepercayaan diri untuk melangkah kembali.
            Berselang jauh dari kejadian penolakan yang kualami, satu persatu jawaban kudapati atas pertanyaan-pertanyaan yang selalu bergulat dalam hati. Beberapa teman ataupun kenalan yang kebetulan saat itu diterima ketika kita melamar pekerjaan bersama-sama mengatakan beruntungnya aku tidak diterima disana, ada yang mengatakan bekerja disana penuh tekanan, ada yang lain mengatakan bekerja disana tidak seindah apa yang diimpikan, tak heran satu diantara mereka mengatakan berencana untuk resign dari sana. Terlepas dari apapun alasannya, jauh dalam sanubariku berkata betapa bersyukurnya aku pernah mengalami ini. Aku teringat akan sebuah pepatah yang mengatakan, “Dalam setiap penolakan akan ada penerimaan yang lebih baik”.
Sekarang aku bisa mengatakan hal demikian, ketika kita mengalami sebuah penolakan oleh siapapun itu dan karena apapun itu terima dan ikhlaskan, yakinilah bahwa akan ada sesuatu yang lebih indah,yang terbaik  telah dipersiapkanNya. Jangan pernah takut di tolak, karena terkadang sesuatu yang manis terlahir dari kepahitan. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar