.

Kamis, 22 Juni 2017

Bersilaturahmi, Belajar, dan Berbuka Bersama Komunitas Jaringan Rumah Usaha



Acara Buka Bersama Komunitas Jaringan Rumah Usaha

Buka bersama sepertinya sudah menjadi tradisi yang kerap kali dilakukan oleh beberapa komunitas maupun perorangan ketika moment bulan Ramadhan tiba. Demikian halnya yang terjadi di Komunitas Jaringan Rumah Usaha. Beberapa Unit Usaha sengaja mengadakan acara rutin ini tiap tahun dengan melibatkan seluruh karyawan maupun sebagian besar koordinator unit usaha. Tujuannya satu untuk saling bersilaturahmi satu dengan yang lainnya. Namun fakta yang terjadi, dibeberapa kesempatan buka bersama yang diadakan komunitas ini berubah fungsi. Perlahan esensi dari buka bersama, yang sejatinya bertujuan menjalin silaturahmi satu dengan lain kurang mengena. Sehingga yang terjadi, acara yang seharusnya menjadi sarana silaturahmi hanya dijadikan sebuah ajang pindah tempat makan, bahkan ada yang melakukannya sekedar untuk memenuhi kewajiban. Atau Mas iLik menyebutnya sebagai ajang menggugurkan kewajiban.
Di JRU sendiri, tercatat pada Ramadhan kali ini telah mengadakan acara buka bersama sebanyak tiga kali.  Membuka rangkaian buber tahun ini diadakan di rumah Mas Dodot, selanjutnya di Delman Resto, dan terakhir di Brotojoyo yang diadakan oleh beberapa unit usaha khususnya dibidang undangan.
Berkaca pada acara buber yang terjadi sebelum-sebelumnya, dimana ending dari acaranya sudah bisa ditebak. Mas iLik, sebagai founder JRU berpesan kepada beberapa rekan yang kebetulan saat itu tengah berencana mengadakan acara buka bersama yang akan diikuti teman-teman dari Red Sugar Studio, Indoos Studio, dan tentunya teman-teman dari RKB, menginginkan format acara yang anti mainstream dan bukan sekedar datang duduk diam makan dan pulang.
Akhirnya  di Hari Ulang Tahun presiden kita yang jatuh tanggal 21 Juni ini (Nggak nyambung ya), bertempat di Rumah Sasongko berlangsung acara buka bersama pamungkas sekaligus kegiatan terakhir sebelum libur panjang lebaran. Berbeda dengan buber ditempat lain, acara ini diawali dengan sharing bersama teman-teman dan koordinator unit usaha.
Tepat pukul 16.10, acarapun dimulai dengan diawali sharing pengalaman dari Mas Dodot selaku Ketua JRU sebelumnya. Beliau berpesan kepada kami yang baru saja memulai terjun di dunia yang lekat sekali dengan entrepreneurship untuk terus fokus dan konsisten terhadap jalan yang sudah kita pilih. Begitu pula dengan Mba Ning dan Mas Agung yang menshare bagaimana awal perjalanan karirnya mencicipi dunia entrepreneurship yang sudah membesarkan namanya.
Mungkin bagi sebagian orang, acara ini tak ada bedanya dengan acara buber yang sudah-sudah. Dimana inti dari acara ini adalah makan bersama. Namun bagi saya pribadi, ada banyak insigt yang saya dapatkan. Selain menjadikan guyup dan mempererat silaturahmi, ada satu point yang menarik, yaitu pelayanan. Yah sebuah pelayanan yang ditunjukkan dari rekan-rekan senior kepada kami tentang bagaimana memberikan diri secara total untuk melayani, berkoordinasi,  bekerja sama satu dengan yang lain. Menjadi indah, saat saya melihat beberapa rekan senior seperti Mba Ning, Mba Sinta, Mba Ari yang begitu loyal memberikan seluruh waktu dan tenaganya untuk melayani kami semua. Ini sekaligus tamparan khususnya bagi kami yang masih kerap kali hitung-hitungan soal “waktu” dan masih memegang tradisi bahwa mengikuti acara yang berlangsung disini sekedar untuk memenuhi kewajiban alias sing penting ngetok.
Semua ini memberikan pelajaran berharga yang belum tentu saya dapatkan ditempat lain. Mengambil istilah dari Mas Dodot, ini adalah sebuah ruang, dimana ruang ini memberikan kesempatan kepada kita untuk terus belajar, mengembangkan potensi yang ada dalam diri masing-masing.
Kurang lengkap rasanya jika Mas iLik sebagai founder JRU sekaligus tuan rumah di Rumah Sasongko ini belum memberikan beberapa patah kata. Menutup acara ini Mas iLik berpesan kepada kami untuk tetap menjaga silaturahmi dan membuka diri terhadap hal-hal baru. Karena pada dasarnya prinsip entrepreneurship adalah bersilaturahmi. Begitu halnya dengan komunitas ini, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Siapa tahu dari beberapa ajang silaturahmi ini dapat menghasilkan kolaborasi antar individu, mengingat komunitas ini kaya akan potensi yang tiap harinya terus berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar